Kamis, 09 Februari 2012

Meanwhile in Makassar (Cerita dari Makassar #20)

Selama saya di Makassar, sy memang sering main ke markas Himatika Unhas. mengakrabkan diri dan mengikuti kegiatan2 yang ada. setidaknya ada beberapa kegiatan yang sdh pernah sy ikuti; olahraga bersama, pengajian mingguan, bina akrab dan yang akan datang adalah Mathematics Event XII. Bina Akrab sendiri merupakan acara ta'aruf dan ospek para mahasiswa baru jurusan matematika. acaranya di kampus dan di luar. tapi acara inti dari Bina Akrab ini ada saat di luar kampus. tempatnya mengambil daerah pegunungan dengan tempat tinggal menggunakan tenda. segala kegiatan dari pemberian materi, pentas seni, pengukuhan dll dilakukan di kawasan tersebut selama 3 hari. Dan yang akan datang adalah Mathematics Event XII yang merupakan kompetisi matematika tingkat SD, SMP dan SMA se-Indonesia Timur. Tapi, tahukah kalian bahwa panitia dari Bina Akrab dan Mathematics Event tadi adalah mahasiswa matematika angkatan 2010? cukup mengejutkan? ya. saya sendiri agak terkejut ketika pertama mengetahuinya. mahasiswa yang baru masuk tahun lalu sudah bisa diberi dan menjalankan tanggung jawab sebagai panitia penyelenggara kedua acara besar tersebut. memang mereka tidak sendiri, dibantu oleh para kakak kelasnya. tapi saya tetap salut kepada mereka. Terbayang oleh saya kedaan di almamater saya sendiri, saya dan adik2 kelas saya ketika masih sama keadaanya seperti mereka ini, baru 1 tahun di kampus. tapi ada yang sudah kami lakukan? saya pikir belum terlalu banyak. saya juga merasa sepertinya kami dibawah mereka hal kesibukan dan waktu yang dihabiskan dalam organisasi. pada masa2 tersebut kami masih (bisa) berkonsentrasi dengan kuliah kami. Tapi di Unhas ini, dengan 'umur' mereka di kampus Unhas ini masih baru, mereka bisa segera beradaptasi dengan kegiatan disini dan itu mereka pelajari 'hanya' dalam waktu 1 tahun. saya membayangkan pikiran mereka yg masih 'berbau' SMA harus sudah siap memasuki dunia organisasi kampus Unhas ini. Rahasianya? setidaknya ada beberapa yang saya tangkap dari tradisi Himatika Unhas ini; 1. Saat pertama kali masuk, mereka mengikuti Bina Akrab. dalam acara tersebut, para mahasiswa baru dituntut untuk mengikuti jadwal kuliah yang padat plus jadwal kegiatan Bina Akrab. saat Bina Akrab pun mereka banyak mendapat pelajaran dari materi2 dan kegiatan yg diberikan, agar mereka bisa lebih dewasa dan lebih bertanggungjawab. Setelah mereka resmi menjadi warga Himatika, mereka langsung diikutkan dengan kegiatan2 Himatika yang cukup banyak. mereka mulai diikutkan dalam rapat2 dan kegiatan lain seperti kepanitiaan ME. Dengan berbagai kegiatan tersebut, pembentukan karakter mereka terus dibangun. Juga dengan kondisi lingkungan yang cukup kondusif cukup membantu pembentukan tersebut. Saya mengakui mereka lebih unggul daripada kami di almamater kami. Tapi saya sendiri berharap dapat menjadikan itu semua sebagai contoh yang bisa dijadikan bahan untuk diterapkan kepapa para adik kelas saya sehingga mereka dapat mendapatkan manfaat dari itu semua. Tentunya karakter kuat yang terbentuk sangatlah perlu bagi para mahasiswa baru di kampus saya, oleh karena itu saya berharap adik kelas saya bisa seperti itu agar bisa lebih siap dalam mempersiapkan dan menghadapi masa depan mereka. semoga.. Amin :)

Warung Dua Tarif (Cerita dari Makassar #6)

Minggu2 awal di kosan sini, sy masih malu2 buat keluar2.. hihi.. dasar emmang saya orangnya malu2 kucing.. #eaa.. #plak! haha.. emang dasarnya males dan takut malu karena salah tingkah, akhirnya rela berlapar2 ria di kosan sampe malem. pas malem baru deh cari2 warung nasi goreng yang tergolong 'lebih gampang'. kenapa lebih gampang? karena warung nasgor menunya gak jauh2 dari2 nasi dan mie. daripada warung nasi biasa yg perlu pilih2 menu klo masuk kesana *ini sebenernya agak ngawur juga argumnennya. diabaikan jg gapapa sih.. ;p . argumen yg bener mungkin ya tadi, takut malu karena salah tingkah di negeri orang, akhirnya malu sendiri. dan akhirnyaaa.. keluar 'kandang' juga. gara2 dipaksa si 'alterego', juga karena memang itu yg udh seharusnya dilakukan. klo tetep berlapar2 ria di kamar, malah bisa bikin sakit. sakit artinya kerjaan bisa cukup terganggu dan ini bakal lebih parah karena jauh dari rumah. klo sakit susah minta tolong orang. dan satu lagi, kasihan Ibu. okeh, singkat cerita, akhirnya milih warung nasi yg di sebelah selatan. brute force? bisa dibilang iya. hihi.. tp brute force ygrnyata tahap awal; ambil yg paling deket dulu hehe.. langsung beranjak untuk makan, ternyata ngambil sendiri, sodara-sodara! Alhamdulillah. ini jadi kesan baik pertama. karena memang ini menjadi keuntungan tersendiri bagi anak2 kosan seperti saya dan para mahasiswa.. hihi.. dan saat membayar; ini yg jadi alasan judul diatas, saya tadi cuma makan sama nasi, sayur, mie dan gorengan, pas bayar cuma 5 ribu. LIMA RIBU, sodara-sodara! harga yang cukung mengejutkan bagi saya yg ada di daerah orang. ya, untuk menu tadi ternyata harganya 5 ribu. ini jadi kesan baik kedua saya makan disini. di lain hari saya coba dengan menu lain, makan dengan lauk ayam goreng. ternyata harganya 7 ribu. cukup murah? iya! setelah beberapa kali makan disitu sekaligus mengamati saat orang lain membayar, fakta yang saya temukan adalah tarif makan disitu setidaknya cuma ada 2: 5 ribu dan 7 ribu. jadi, begini penjelasannya. Makan dengan lauk ayam atau ikan itu tarifnya 7 ribu, yang selain itu harganya 5 ribu. jika makan dengan atau tanpa sayur pun, kalo pake ayam atau ikan tetep 7 ribu. dan ini yang jadi kesan baik ketiga. jadi terpikir, baik sekali ya pemilik warung nasi ini memberi tarif begitu murah, apalagi dengan opsi nasi yang sepuasnya bagi yang makan disitu. dan Alhamdulillah, warung nasi ini dan tetangganya yang menerapkan sistem serupa cukup laris manis dan banyak pembelinya. ya, syukur Alhamdulillah, saya melihatnya sebagai balasan atas kebaikan hati mereka. semoga selalu laris dan berkah. Amin :)