Jumat, 17 Juni 2011

Ide workshop penerjemahan buku matematika

kemaren baru ngobrol sama pak taufik, sang dosen favorit.
berawal dari kesalahan yang terjadi pada penulisan TA mahasiswanya, muncullah ide dari beliau untuk bikin workshop penerjemahan buku matematika yang benar. rencananya kita mengundang dari para penerjemah, penerbit, pihak diknas dan pihak terkait lainnya.
idenya ditulis segini dulu ya, masih ada yg perlu dikerjakan. sengaja ditulis biar gak keburu lupa.

Senin, 13 Juni 2011

pray for everyone




pagi menjelang siang hari ini linimasa di twitter gw diwarnai dengan aksi simpatik mendoakan seorang yang sedang sakit (koma tepatnya) karena kecelakaan. mereka menggunakan tanda #PrayForAka untuk tanda bersimpati. kejadian seperti ini merupakan satu dari berbagai kejadian2 di ranah twitter tentang bentuk simpati, ambil contonya seperti #prayforCirebon saat terjadi kasus bom bunuh diri di Cirebon. saya cukup bersyukur karena orang2 masih memiliki rasa simpati untuk berbagai kondisi yang menyedihkan.
oke, mohon maaf sebelumnya jika ada yang terusik. ketika berita sedih yang membutuhkan simpati disampaikan di twitter, hal itu cenderung mendatangkan banyak simpati. terkadang beritanya pun disertai dengan berbagai cara untuk membantu, diantaranya cara untuk membantu dari segi materil. saya bisa bilang hal ini adalah sebuah keberuntungan. kenapa? karena ada yang orang (yang memiliki akun twitter) tak segan untuk menyebarkan beritanya ke khalayak twitter sehingga simpati pun berdatangan. itu sebuah keberuntungan. karena simpati, dukungan dan doa dari orang banyak setidaknya dapat membantu pihak ataupun keluarga yang dirundung kesedihan ini. minimal ketenangan hati karena banyak yang mendoakan.

sekarang saya tanya, apakah banyak orang yang sakit di negara ini? tentunya SANGAT banyak. apakah banyak yang seberuntung teman kita ini (mendapat simpati, dukungan moril dan materil)? saya bisa bilang tidak banyak. kenapa karena kebanyakan teman2 lain yang sedang dilanda sakit ataupun kesedihan lainnya tidak memiliki teman yang punya akun twitter dan tak segan menyebarkan berita agar orang2 bersimpati. dan bisa dipastikan perbandingan antara yang beruntung dan kurang beruntung ini sangat timpang. karena sudah menjadi rahasia umum, rakyat di negara ini sangat banyak yang (setiap harinya) dirundung permasalahan, entah itu sakit, masalah finansial dan lain sebagainya. dan permasalah tersebut tidaklah sedikit, ada banyak yang masalahnya lebih dari satu. dan mereka semua butuh bantuan.
kembali ke tema tentang simpati di twitter. bersimpati adalah hal yang baik. ketika muncul berita duka, tindakan seperti twit yang berisi doa (dengan ataupun tanpa tagar/hashtag) sudah cukup mewakili bentuk simpati kita. tapi ketika kita memberi simpati (seperti kepada kasus diatas), sudah selayaknya kita juga memikirkan saudara2 kita yang lain yang juga sedang dirundung kesedihan dan tidak cukup beruntung karena tidak ada yang menyebarkan berita dan memintakan simpati untuk mereka. sudah seharusnya kita memikirkan dan memberikan simpati untuk mereka juga agar merekapun dapat merasakan keberuntungan mendapatkan doa dari orang lain. mulailah untuk juga memberi simpati kepada semua orang yang memang membutuhkan. maka saya serukan, tidak hanya #PrayForSomeone, tapi #PrayForEVERYONE. mari
Allahumma Anta Asy-Syaafii, Isyfihim syifaa'an la yughoodiru saqaman. amin

Senin, 06 Juni 2011

apakah termasuk juga?

di kantor lagi dapet tugas nyari data makro tentang Child abuse, dan ternyata yang termasuk child abuse salah satunya adalah Child Labour atau bisa diartikan mempekerjakan anak di bawah umur. karena saya sering nonton Liga Inggris, saya sering melihat bahwa para pemungut bola di pinggir lapangan dalam pertandingan2 liga inggris itu semuanya anak kecil (ini dari penghilatan saya saja di layar kaca, tapi saya kira cukup jelas bahwa para pemungut bola itu anak kecil). saya jadi kepikiran, apakah itu termasuk Child Labour ataukah bukan?
gw juga bertanya2, kenapa industri sekelas liga inggris 'berani' menggunakan tenaga anak kecil untuk melakukan pekerjaan pemungutan bola. saya yang hanya sekilas melihat saja cukup prihatin terhadap kondisi ini. yang jelas saya belum dapat penjelasan dari manapun tentang kejelasan penggunaan tenaga anak untuk pemungutan bola itu. saya juga belum banyak mencari.
okelah, ada juga anak kecil yang dimintai bantuan dalam suatu pertandingan sepak bola, seperti ketika mengiringi para pemain masuk ke dalam lapangan dan juga memegang bendera fairplay (seperti yang sering terjadi dalam pertandingan2 piala dunia). untuk yang pertama, saya masih toleran, yang kedua juga mungkin masih agak toleran. tapi untuk kasus pemungut bola dalam liga inggris ini, saya cukup terusik, karena tugas/ kerja yang dilakukan para anak tersebut bisa jadi cukup menguras tenaga, dia harus tetap bersiaga memungut dan memberikannya kepada pemain ketika bola keluar, dan waktunya SELAMA PERTANDINGAN BERLANGSUNG!. tidakkah itu cukup melelahkan bagi para anak tersebut.
disamping durasi waktu yang ditempuh, perlu diperhatikan juga beberapa ancaman yang bisa didapat sang pemungut bola. misalnya: pemain yang sedang emosi, bisa jadi menjadikan mereka (pemungut bola) sebagai sasaran. atau ancaman bola nyasar dari tendangan pemain. serangan dari para penonton ketika kondisi pertandingan/ penonton mulai beranjak rusuh. serangan bisa jadi secara fisik/ langsung atau juga lemparan benda2 yang cukup membahayakan bagi sang pemungut bola. tidakkah ini juga perlu diperhatikan?
tentunya bagi saya pribadi, saya perlu mencari banyak informasi tentang para pemungut bola di liga inggris ini. dan apakah benar ini termasuk child labour yang termasuk ke dalam klasifikasi child abuse. harapan saya semoga saja tidak. harapan lain, semoga angka child labour dan child abuse di Indonesia dan di dunia bisa dikurangi atau malah bisa dihapuskan. amin ya robbal 'alamin. :)

Sabtu, 04 Juni 2011

pelatih



sering nonton bola, sering baca berita tentang sepak bola, jadi sedikit menghayal apa yang dipikirkan seorang pelatih ketika menyusun strategi dan susunan pasukannya.
saya membayangkan apa yang dipikirkan seorang pelatih ketika menghadapi bursa transfer (atau sebenarnya bisa jadi ini dipikirkan setiap saat)
ketika menyiapkan starting 11 (eleven), sang pelatih pasti memikirkan bagaimana memasang para pemainnya dalam strategi agar didapat hasil yang optimal. bagaimana memilih penyerang, bek, gelandang dan lainnya. insting sang pelatih sangatlah unik, dia mempunyai pemikiran siapa saja pemain yang pas untuk dipasang dalam strateginya. ketika bursa transfer pun, jangan aneh jika pelatih terkadang 'rewel' meminta membeli pemain-pemain tertentu, karena di mata sang pelatih bisa jadi pemain-pemain tersebut sangatlah pas dengan strategi yang dia miliki/ terapkan. ketika kombinasi strategi dan pemain sudah lengkap, tentunya yang diperlukan adalah usaha para pemain dalam bermain selama 90 menit kedepan. tentang hasil yang mungkin kurang optimal, itu urusan lain karena sang pelatih, juga kita semua-manusia tidak dapat membuat suatu kepastian, semua bergantung dari kuasa Tuhan, ini yang harus selalu diingat. sang pelatih hanya berusaha/ berikhtiar untuk mencapai hasil terbaik dan Tuhanlah yang menentukan.