Minggu, 27 Oktober 2013

dari novel "Negeri Di Ujung Tanduk"

*sebelumnya saya minta maaf jika tulisan ini lebih banyak menampilkan spoiler dari novelnya*
lagi baca novel Negeri di Ujung Tanduk-nya Tere Liye. cukup keren, juga kagum karena Tere Liye yang saya tau biasanya menulis novel2 bersifat drama yang banyak mengaduk emosi sepert Hafalan Shalat Delisa. saya tidak mau banyak bercerita tentang isi novelnya, silakan baca sendiri hehehe.. saya ingin bercerita tentang hal2 yang saya dapat (dan saya pikir berguna bagi saya) dan bisa dijadikan pelajaran. 
satu, tentang arti "petarung sejati", petarung yang benar2 bersih, tidak menggunakan cara2 yang curang. pertarungan ia jalani layaknya memberikan penampilan konser musik yang memukau. pertarungan yang disebutkan dalam novel adalah pertarungan bebas; saling adu pukul. tapi petarung dan pertarungan yang bisa kita ambil maknanya adalah dengan makna yang lebih luas, pertarungan dalam kehidupan, entah itu belajar, bekerja, mengurus keluarga dan lainnya. jadilah petarung sejati dalam pertarungan kehidupanmu. kau menang maka kau memenangkan kehidupan ini. 
dua, tentang rapinya rencana, jaringan pertemanann yang kuat dan segala kelengkapannya. dalam novel, sang tokoh utama punya recana yang rapi, tim yang lengkap dan mumpuni di bidangnya (sang sekretaris yang siap sedia kapanpun dan dengan pekerjaan apapun, tim it dan jaringan pertemanan lainnya) 
tiga, tempat persembunyian

Sabtu, 26 Oktober 2013

Tentang Lagu (lagi)

lagunya ST-12 yang Ruang Hidup itu emang cukup membekas di benak gue. sebenernya itu berawal dari ketidaksengajaan. si romdoni waktu itu muter video tentang persiapan haflah akhirussanah waktu dia masih di pesantren Lido, dan disitu emang dipasang lagu ini. momentum ngepasnya itu adalah kegiatan haflah akhirussanah pesantren yang notabenenya adalah masa-masa akhir di sekolah/ pesantren. masa-masa terakhir ketemu temen2 yang selama 3 tahun belakangan bareng2 belajar, bareng2 main, bareng2 melewati segala aktivitas belajar, yang pastinya banyak banget kisah yang membekas di hati. dan gw juga jadi inget temen2 Aliyah dulu, temen2 pesantren dulu yang mengalami hal yang kurang-lebih sama seperti yang dirasakan doni dan temen2nya pas mau kelulusan dan bakal berpisah satu sama lain. semua ikatan yang sudah terbentuk karena 3 tahun bersama, semua keluh kesah yang dibagi sesama teman, semua kesenangan dan kesedihan yang ada, semua dihadapi bareng2. gw sendiri amat sangat menjunjung tinggi arti mendalam dari sebuah ikatan pertemanan yang ada di sekolah, ataupun di tempat lainnya. gw selalu merasa itu adalah salah satu harta yang tak ternilai dan jangan sampai ikatan itu hilang, karena sungguh sangat sia2 klo kita bertahun2 bareng2 tapi ujung2nya ikatan itu lepas dan hilang begitu saja. gw gak (cuma) berfikir bahwa ikatan ini bakal (sangat) berguna kelak di masa depan-saat semua sudah berumur-. tapi juga tentang segala kenangan yang ada, semua bakal jadi penguat ketika perpisahan akhirnya datang. 
akhirnya, mungkin agak aneh, tapi gw bisa anugerahkan lagu Ruang Hidup-nya ST 12 ini sebagai lagu yang selevel dengan lagu Kisah Klasik Untuk Masa Depan-nya Sheila On7 dan Ingatlah Hari Ini milik Project Pop yang merupakan 'soundtrack' bagi gue pribadi dalam mengenang temen2 sekolah dan lainnya, mengingat kenangan bersama temen2, yang pastinya bakal bikin gw terharu dan 'menyempatkan diri' untuk menitikkan air mata karena kangen masa2 dulu. dan memang diantara lagu2 selalu jadi lagu yang dipasang untuk perpisahan dan kelulusan di sekolah (contoh pas di video perpisahan Pandu waktu dia SMA). karena memang gak bisa dipungkiri itu lagu menceritakan tentang hubungan persahabatan yang sudah tercipta sedemikian rupa dalam kurun waktu yang cukup lama dan kita akan selalu mengenangnya sebagai kenangan yang indah di masa lalu. 
kamu juga punya 'soundtrack' kenangan masa sekolah?