Minggu, 27 Oktober 2013

dari novel "Negeri Di Ujung Tanduk"

*sebelumnya saya minta maaf jika tulisan ini lebih banyak menampilkan spoiler dari novelnya*
lagi baca novel Negeri di Ujung Tanduk-nya Tere Liye. cukup keren, juga kagum karena Tere Liye yang saya tau biasanya menulis novel2 bersifat drama yang banyak mengaduk emosi sepert Hafalan Shalat Delisa. saya tidak mau banyak bercerita tentang isi novelnya, silakan baca sendiri hehehe.. saya ingin bercerita tentang hal2 yang saya dapat (dan saya pikir berguna bagi saya) dan bisa dijadikan pelajaran. 
satu, tentang arti "petarung sejati", petarung yang benar2 bersih, tidak menggunakan cara2 yang curang. pertarungan ia jalani layaknya memberikan penampilan konser musik yang memukau. pertarungan yang disebutkan dalam novel adalah pertarungan bebas; saling adu pukul. tapi petarung dan pertarungan yang bisa kita ambil maknanya adalah dengan makna yang lebih luas, pertarungan dalam kehidupan, entah itu belajar, bekerja, mengurus keluarga dan lainnya. jadilah petarung sejati dalam pertarungan kehidupanmu. kau menang maka kau memenangkan kehidupan ini. 
dua, tentang rapinya rencana, jaringan pertemanann yang kuat dan segala kelengkapannya. dalam novel, sang tokoh utama punya recana yang rapi, tim yang lengkap dan mumpuni di bidangnya (sang sekretaris yang siap sedia kapanpun dan dengan pekerjaan apapun, tim it dan jaringan pertemanan lainnya) 
tiga, tempat persembunyian
. sebenarnya pemikiran ini terlalu jauh. tapi ada baiknya juga mempertimbangkan hal ini. tidak perlu berpikir terlalu jauh tentang bunker anti nuklir dan sebagainya. setidaknya kita perlu memikirkan tentang "Rencana Cadangan", rencana yang sudah dipikirkan masak2 sehingga ketika keadaan berubah menjadi kondisi darurat, kita bisa menyelamatkan diri dan keluarga serta aset penting sehingga bisa aman selama dan sampai berakhrinya kondisi darurat tersebut. Rencana Cadangan ini bisa berupa tempat persembunyian yang cukup aman (di luar kota), peralatan darurat yang bisa diambil dengan segera dan sangat berguna dalam kondisi genting, ataupun koneksi yang dapat membantu ataupun dimintai bantuan apapun walaupun kondisi kita tidak bisa melakukan apa2 (disekap misalnya). saya sendiri menyontohkan apa yang ada dalam film Iron Man 3 dimana sang aktor menyelamatkan istrinya dari serangan rudal dengan meminjamkan baju besinya tepat sebelum sang istri terkena runtuhan rumah akibat diserang rudal. atau dalam film Total Recall (2012) dimana ia dapat membuka kotak rahasia yang berisi segala perlengkapan, uang dan lainnya yang bisa dibuka dengan password yang hanya dia sendiri yang tau.  
empat, saya kurang mengerti juga tentang hal ini; membalas kejahatan dengan menggunakan cara yang sama seperti yang digunakan ketika kejahatan itu dilakukan. sang tokoh utama membalas para mafia hukum menggunakan cara2 yang sama seperti yang mereka gunakan saat melakukan tindakan melanggar hukum tersebut seperti yang dituturkan dalam novel: "dengan kelicikan, keculasan, pengkhianatan dan semua cara yang biasa mereka lakukan'. memang sepertinya cara ini cukup berhasil untuk kondisi yang ada dalam novel ini. tapi apakah juga akan bekerja jika kita lakukan di kehidupan nyata saat membela kebenaran, melawan kejahatan dengan cara2 jahat yang sama seperti yang penjahat lakukan? saya masih belum mendapat jawabannya.
lima, ini agak OOT/ gak nyambung, tapi pas saya baca bagian si Opa menceritakan pengalaman saat muda ia kabur dengan kapal nelayan bocor dari pesisir cina sampai singapura, kok saya mikirnya pas banget kalo latar Belakagnya lagu Bye yang dinyayiin sama Kim Taeyeon, tapi yang versi bahasa mandarinnya. pas karena video klipnya (OST. film Mr. Go) yang sedih dan bahasa mandarinnya yang sesuai dengan latar belakang si Opa yang keturuna cina. ini saya sertakan videonya, gak nyambung? gapapa ya? :D





[UPDATE]
enam, "riset adalah segalanya". ada dua sisi "riset" yang dilakukan dalam novel ini, riset yang dilakukan sang tokoh utama dalam menganalisa musuh dan masalahnya, juga riset yang dilakukan tokoh pembantu, Lee, dalam mencari tau seluk beluk keluarga sang tokoh utama. saya cukup tertarik dengan riset, entah untuk sesuatu yang simpel ataupun memang untuk hal yang ilmiah. 
tujuh, cerita tentang Pemburu Kesepuluh. cerita ini sebenarnya tentang orang yang berhasil tapi didapat dengan kelicikan. sejatinya, ini adalah keberhasilan yang salah, karena didapat dengan cara yang salah. berikut ceritanya: 
"Zaman dulu kala, ada sbuah kerajaan di daratan Cina yang makmur, kaya raya, terkenal hingga ke negeri-negeri seberang. kerajaan itu masyhur di mata orang. Tidak ada yang tidak tahu kerajaan hebat itu. 
Pada suatu hari, Sang Raja hendak menikahkan putrinya yang telah tumbuh menjadi gadis cantik jelita. adalah kelaziman pada zaman itu, mencari jodoh melalui sayembara. maka Sang Raja mengumumkan ke seluruh negeri, juga negara-negara sahabat, sebuah sayembara yang menarik. barang siapa berhasil menangkap seekor rusa jantan dengan tanduk paling indah dari hutan terlalran kerajaan, dia akan menikahi putri semata wayangnya. sekaligus mewarisi takhta dan seluruh kerajaan. 
itu sayembara yang seolah muda. apalagi dengan hadiah tidak terbilang. tapi semua orang tau, hutan terlarang kerajaan adlaah tempat angker bukan kepalang. tidak sembarang orang bisa masuk dan kembali dengan selamat dari hutanitu, apalagi ini berburu rusa jantan di dalamnya. orang-orang terlanjur gentar bahkan saat mendengar nama hutan terlarang itu. ketika hari sayembara tiba, tidak terlalu mengejutkan jika hanya ada sepuluh pemburu yang ikut. sepuluh orang paling gagah, paling berani, paling cekatan, datang dari berbagai pelosok negeri dan negara tetangga. 
kemeriahan menyergap seluruh ibu kota. semua penduduk bersukacita. siapa pun yang memenangi sayembara, dia akan menikah dengan putri raja. itu kabar baik bagi seluruh negeri. hari yang ditentukan telah tiba. sayembara berburu rusa jantan bertanduk paling indah itu dimulai segera. raja memukul gong besar di halaman istana, sepuluh pemburu itu segera melesat dengan kuda-kuda terbaik, menuju hutan larangan kerajaan yang jaraknya bepuluh kilometer dari ibu kota. 
seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, hutan terlarang sangat berbahaya. maka tidak sedikit rintangan yang harus dilalui sepuluh pemburu tangguh itu. melewati pohon rapat, onak duri, lembah dalam, jurang terjal. menghadapi penghuni hutan, mulai dari beruang besar, singa lapar, ular buas, hingga naga, makluk legendaris yang menjaga hutan itu. menangkap usa jantan lebih susah lagi. rusa jantan berlari dua kali lebih cepat dibanding kuda. matanya lebih awas dibanding seekor elang, dan dia bisa membunuh seekor beruang besar dengan tanduknya. tujuh pemburu tidak pernah kembali, tewas di dalam hutan terlalrang. dua pemburu lain berhasil menangkap rusa jantan. 
siapa yang memenangi sayembara itu? bukan dua pemburu yang berhasil menangkap rusa jantan dengan tanduk paling indah. karena kita tidak boleh melupakan pemburu kesepuluh. dia bukan pangeran gagah perkasa. tubuhnya paling kecil dibanding pemburu lain. dia tidak padnai menunggang kuda, palagi melepas anak panah dan dia paling penakut di antara para pemburu itu. dia hanya dibekali kepintaran, sebuah jenis kepintaran yang licik dan tega. maka pemburu kesepulouh memutuskan hanya menunggu di gerbang hutan terlarang. brdiri di sana berhari-hari. 
ketika salah satu pemburu yang berhasil menangkap seekor rusa jantan keluar dari hutna, pemburu kesepuluh membunuhnya tanpa ampun secara licik. hal yang sama terjadi pada pemburu kedua yang berhasil menangkap rusa jantan. tugasnya selesai. Dia kembali membawa dua ekor rusa jantan dengan tanduk paling indah. raja takjub melihatnya. dia bukan hanya datang dengan seekor rusa jantan, tapi dua ekor. putri cantik jelita terpesona dan jatuh cinta. seluruh undangan di halamn istana bersorak-sorai, menyambut pemburu paling gagah yang akan menikahi putri raja". 
delapan, tentang balasan kebaikan. ini memang selalu saya yakini; bahwa kebaikan apapun entah di masa lalu atau masa sekarang, akan mendapat balasannya di masa depan. sama seperti kebaikan dan bantuan2 yang didapat oleh sang tokoh utama dalam menyelesaikan masalah besarnya, semua berasal dari kebaikan yang dilakukan oleh kakeknya di masa lalu. hal ini cukup jelas dituturkan dalam epilog [maaf, ini spoiler ;D]
soal kebaikan yang dapat balasan, saya punya postingan yang berkaitan disini

Tidak ada komentar: