Selasa, 25 Juni 2013

Cara Cerita Baru

quick post aja, jadi pengen praktekin dongeng/ cerita ke anak kecil pake jari tangan. pake boneka kan udah biasa, nah kalo bonekanya gak ada, pake jari yang digambar juga bisa.
tapi pengen juga bikin/ punya buku cerita kaya di film Despicable Me ini yang judulnya Three Little Kittens. disitu bukunya pake boneka yang dimasukkan ke dalam 3 jari. tiap halaman terkait dengan boneka kucing yang dimasuki jari tadi. jadi bisa lebih atraktif ceritanya :3

Senin, 17 Juni 2013

Enjoy UAS

agak kesel juga sama kicauan UIC (uincommunity) di twitter yang dari kemaren nyinyir terus soal minggu tenang yang (seolah) benar-benar menjadi minggu tegang karena banyak kuliah tambahan ataupun tugas di minggu menjelang uas tersebut. memang ada sebagian dosen yang 'memanfaatkan' minggu ini sebagai waktu untuk perkuliahan tambahan ataupun memeberi tugas kepada mahasiswa karena mengejar syarat jumlah pertemuan minimal untuk uas. tapi itu tidak semua. tapi hal ini jadi bahan 'cercaan' dan generalisir bahwa minggu tenang tak sepenuhnya tenang.menurut peraturan, suatu mata kuliah dinyatakan bisa mengadakan ujian akhir semester jika sudah memenuhi minimal 12 pertemuan. jika belum, maka diharapkan kepada dosen pengampu untuk menggenapkannya sebelum jadwal uas sehingga uas bisa dilaksanakan secara serempak. sejatinya, jika memang sang dosen selalu/ rajin masuk kelas untuk mengajar dalam satu semester, maka ia akan memenuhi 12 pertemuan sebelum memasuki minggu tenang (sekitar 1-2 minggu). dan tentunya pertemuan setelah yang ke-12 itu tidaklah wajib karena persyaratan untuk mengadakan uas sudah terpenuhi. jika memang ada pertemuan tersebut, itu mungkin sekedar tambahan, pengayaan ataupun materi lain yang dikehendaki dosen dan disepakati oleh mahasiswanya. adapun dosen yang sibuk sehingga pertemuannya kurang dari 12 sedangkan waktu sudah mendekati minggu tenang/ menjelang uas, maka dia harus membuat pertemuannya menjadi minimal 12 kali dengan pengganti berupa kuliah tambahan ataupun tugas. hal ini memang banyak terjadi, tapi TIDAK SEMUA. jadi kurang benar jika menggeneralisir minggu tenang sudah pasti ada kuliah alias menjadi minggu tegang.saya tekankan sekali lagi, jika memang sudah memenuhi 12 pertemuan, tidaklah wajib pertemuan tambahan itu diadakan. mahasiswa pun mempunyai hak untuk tidak menyetujuinya. tentang persetujuan dari mahasiswa, ini merupakan poin yang cukup penting. perlu diingat bahwa di awal pertemuan semua mata kuliah, dosen dan mahasiswa harus menyetujui apa yang disebut kontrak kuliah. kontrak kuliah merupakan semacam perjanjian dua pihak antara mahasiswa dan dosen menyangkut segala hal tentang perkuliahan yang akan dijalani satu semester ke depan. hal-hal yang ada di dalam kontrak kuliah diantaranya adalah presentase pemberian nilai, tata tertib dan metode perkuliahan, termasuk juga (jika ada) silabus perkuliahan tersebut yakni materi apa saja yang akan dipelajari. dalam kontrak kuliah ini juga seharusnya ada kesepatan tentang bagaimana perkuliahan akan berjalan, menggunakan metode ceramah, diskusi, ataupun  membuat sebuah project/ kegiatan yang berkaitan dengan materi perkuliahan. ada juga kegiatan-kegiatan lain yang juga akan dilakukan untuk menunjang materi, seperti kunjungan ilmiah, field trip dan lain sebagainya.kembali kepada permasalahan penyebutan minggu tenang sebagai minggu tegang, ketika kita banyak disuguhkan dengan pernyataan (seperti lewat kicauan UIC dan lainnya)

Jumat, 14 Juni 2013

Promosi Pagi-pagi (di Kampus)


beberapa minggu terakhir ini di kampus sering dijumpai para mahasiswa yang berbondong2 mengadakan promosi. baik itu promosi kegiatan ataupun kampanye suatu gerakan. sebagai contoh, ada anak KSR PMI yang mempromosikan acara donor darah, ataupun juga para mahasiswa anti rokok yang memperingati hari anti tembakau sedunia. mereka berjalan mengelilingi kampus pagi2 di saat jam kuliah akan dimulai. strategi yang bagus karena pagi2 orang2 masih segar belum ada gangguan? mungkin saja tidak. saya sendiri tidak punya pengalaman belajar tentang teori komunikasi tentang promosi ataupun lainnya, tapi saya banyak memperhatikan dari apa yang saya baca, dan saya sedikit-banyak belajar dari situ. agar sedikit berbeda, untuk penjelasan ini mungkin saya menggunakan thesis-antithesis dari sudut pandang para pelaku promosi dan argumen dari saya (ciyee..) 
oke, pertama kita pakai thesis dari segi para mahasiswa pelaku promosi. 
kami melakukan promosi jelas untuk memberitau kepada khalayak di kampus agar acara kita diketaui dan bisa direspon dan para khalayak datang ke acara kami. tentang berkeliling kampus, kami melakukannya sebagai direct promotion, langsung menemui target dalam hal ini para civitas akademika di kampus uin. tentunya kami juga melakukan juga indirect promotion dalam bentuk spanduk, leaflet ataupun baliho. perihal waktu di pagi hari, kami sudah memikirkannya, sudah memicarakannya dalam rapat panitia kami dan sudah disetujui disana. kami berpikir bahwa pagi hari adalah saat yang tepat untuk penyebaran informasi (tentang acara kami), di saat pikiran para mahasiswa masih belum terisi dengan segala hal tentang perkuliahan, tugas atau lainnya, alangkah baiknya ketika otak yang masih segar bisa mendapat informasi tentang acara kami ini sehingga secara psikologis mereka akan terngiang - minimal dalam jangka waktu yang pendek - info ini dapat menempel di pikiran bawah sadar mereka sehingga - seperti halnya efek dari bombardir iklan di media - acara kami juga mereka ingat. jadi, strategi ini bisa dibilang cukup bagus untuk promosi ini. dan semoga acara kami banyak diketahui dan akhirnya ramai didatangi.
nah, itu thesis yang saya buat sebagai argumen dari sisi si empunya acara yang melakukan promosi. sekarang saya akan memberikan argumen yang (mungkin) bisa menjadi antithesis dari argumen diatas

Selasa, 04 Juni 2013

project kecil-kecilan #1

gimana kalo bikin project kecil2an? yang sederhana aja.
gara2 tempo hari liat project mini library di tumblr (aduh, linknya lupa disave) trus ditunjukin sama ai dan rere yang anak jurusan ilmu perpustakaan, jadi kepengen bikin juga. trus ditambah sama ngiri liat projectnya kamal yang bikin perpustakaan TigaSurau dan perkembangannya pesat banget. hmm.. tambah pengen deh.
makanya pengen coba bikin project kecil2an kaya gitu, disamping kemaren ai dan rere juga setuju pengen bikin juga, trus dari diri sendiri pengen bikin sesuatu yang unik di kampus biar lebih seru. 
project lain yang pengen dibuat adalah kampanye anti buang sampah sembarangan, karena miris liat sering banget selasar fakultas banyak sampah dan dilakukan oleh mahasiswa. ditambah lagi mereka melakukannya setiap saat tanpa rasa bersalah (sedikitpun). makanya pengen bikin kampanye baik online maupun offline untuk menyadarkan mereka para kotorsiswa dan mengurangi sampah2 yang selalu berserakan. kalo yang ini sih keliatannya cukup gede dari pada mini library karena akan perlu banyak perencanaan.
oke, sekarang ubek2 link minilibrary dulu buat bikin konsepnya. sekalian kalo ada ide2 nyelip buat kampanye anti nyampah, bisa dicatet juga. :D

[update]
nah, ini penampakan contoh perpus mini yang tadi saya bilang (sumbernya dari sini)
cukup sederhana bukan? tapi agak ribet pas nyari pohon yang bisa dipasangin dan rak bukunya. gapapa lah. contoh lain dari perpus mini ini seperti penampakan di bawah ini (sumber: designboom.com)
menurut saya ini cukup menarik. perpustakaan mini gratis. gratis maksdunya bebas membaca disini tanpa perlu jadi anggota perpusnya. yang mau baca tinggal dateng ambil buku baca di tempat.
oke, konsepannya kaya gini, bukunya nanti dari sukarela aja deh, ambil dari rumah saya atau nanti pas ada bazar buku murah/ bukfer kita beli buku2 yang ringan tapi harganya terjangkau, gak usah banyak2 dulu. untuk tempatnya, pake aja dus bekas air mineral ukuran botol kecil, minyak goreng isi ulang atau kardus lain yang bisa dibuat display seperti display minyak goreng yang dusnya dipotong melintang dari atas ke bawah lewat diagonalnya (eh, atau hypothenusa ya? hihi). jadinya kan buku bisa keliatan judulnya tapi bisa terjaga juga alias gak jatuh/ rubuh karena dipasang berdiri. karena pake kardus - dan memang ini konsepnya perpus mini - ya bukunya gak usah banyak2 (dulu).
untuk lokasi, di kampus kan banyak tuh tempat duduk di bawah pohon rindang seperti di depan perpus utama, atau juga bisa di taman fakultas/ rektorat. nah, disitu kita taro bukunya trus kita jagain atau sambil dibaca gitu. kalo emang keliatan orang2 yang lewat, nanti bakal pada tertarik dan ikut merapat. kalo emang kurang menarik, bisa kok pasang tulisan atau apa di kardus trus dipasang biar orang2 lewat bisa tau kalo ada perpus mini disitu.
cukup dijalanin aja dulu usul simpel ini, gak usah muluk2 dulu. ya mungkin seminggu sekali lah. gimana? setuju gak?