Rabu, 27 April 2011

Tidak Ada Salahnya #2: Tetap Menggunakan Tangan Kanan

untuk berangkat ke kantor, ada 2 cara yg biasa saya gunakan, naik motor atau angkutan umum; yaitu 510. \m/
kalo cerita naik motor, sudah saya ceritakan sebelumnya . untuk 510 ini beda lagi.
sebelumnya mari kita jelaskan, 510 adalah salah satu angkutan umum berupa minibus Koantas Bima dengan jurusan Ciputat-Kampung Rambutan. nah, yang membuat 510 ini terkenal adalah angkutan ini benar2 menggunakan prinsip optimasi alias ketika mengangkut penumpang, semua dimasukkan ke mobil sampai BENAR2 PENUH (huruf kapital ini memang berupa penegasan bahwa mobil benar2 dibuat penuh)sampai2 jika terlihat ada celah sedikit saja, sang kondektur langsung menyuruh penumpang untuk mengisi celah tersebut. yg jelas, tidak cukup digambarkan dengan kata2, silahkan buktikan sendiri..
oke, kembali ke pembahasan. seperti yg sudah sy sebutkan di atas, 510 yg saya gunakan untuk berangkat ke kantor itu PASTI penuh sesak, dan saat penagihan ongkos oleh sang kondektur itu saat 510 sudah masuk jalan tol (dengan cara menyelip lincah diantara para penumpang tentunya). kondisi penuh sesak + usaha menyeimbangkan badan di bis ini tentunya membuat susah untuk mengambil dan menyerahkan uang ongkos tentunya. satu tangan berpegangan, satu tangan mengambil uang. nah, disinilah intinya; kita semua pasti sudah tau, bahwa jika memberikan sesuatu kepada orang lain kita menggunakan tangan kanan, karena itu sopan. disamping itu Nabi juga mengajarkan hal itu; melakukan segala perbuatan dengan sebaiknya menggunakan tangan kanan. dengan kondisi penuh sesak di dalam bus 510 tadi, tidak ada salahnya jika kita tetap berusaha untuk tetap menggunakan tangan kanan untuk menyerahkan uang ongkos kepada kondektur. lagipula, kondektur juga orang yg perlu kita hormati. mungkin ini agak sulit, tapi tidak ada salahnya berusaha untuk tetap mempertahankan ajaran baik di manapun dan dalam kondisi apapun. oke..?? :)

Tidak ada komentar: