Jumat, 05 Juli 2013

Learning From Underdog

sebenarnya ini salah satu poin yang saya tanyakan dan diskusikan dengan pak dosen dalam postingan saya yang sebelumnya tentang bagaimana 'budaya' orang barat yang awalnya dari underdog menjadi the best.
"we learn to cheer on the underdog because we see ourselves in them" 
dari kalimat itu bisa dilihat bahwa mereka memang mengalami titik nadir/ kondisi yang membuat mereka hampir menyerah pada kenyataan, tapi dari cerita itu para tokoh dapat berhasil mencapai tujuannya/ menggapai impiannya karena berusaha sekuat tenaga. disitu juga disebutkan "because we see ourselves in them" yang menggambarkan bahwa pada kenyataannya kita juga mengalami masa keputusasaan, dan mereka pun merasa bahwa mereka merasakan menjadi underdog.
tapi melihat apa yang tergambar disitu, saya malah terbawa dan menyadari bahwa memang sebenarnya apa yang dimaksud disitu adalah bagaimana "cheering up" atau menumbuhkan/ memberi semangat dikala kita putus asa. dari kalimatnya "we learn to cheer on the underdog because we see ourselves in them", itu sebenarnya bermaksud memotivasi diri sendiri, bahwa mereka, para tokoh dalam film tersebut juga pernah merasakan putus asa dan kehilangan harapan, tapi kita bisa menyontoh mereka, yang tetap semangat menjalani hidup hingga akhirnya dapat mencapai tujuan. dengan contoh ini, kita berharap dapat juga mendapat suntikan semangat sehingga jika saat ini kita putus asa, tidaklah salah jika kita tetap bersemangat seperti mereka untuk tetap menggapai tujuan. :')

Tidak ada komentar: